Minggu, 09 Desember 2012

Para Anggota MPR RI saat di pendopo Batu

PGRI-MPR RI Sosialisasikan 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu terus menggodok anggotanya dalam pemahaman berbangsa dan bernegara. Hal itu terlihat dalam acara sosialisasi empat pilar berbangsa dan bernegara di pendopo Balaikota, akhir pekan lalu.
kegiatan itu Dimana, dalam kegiatan itu PGRI bekerjasama dengan MPR-RI.
Pemaparan itu langsung dibawakan oleh anggota MPR-RI, Drs Ahmad Basaran. Dalam kesempatan itu ia mengatakan kehidupan berbangsa dan bernegara harus selalu dipupuk. Hal itu penting. untuk menambahkan rasa patriotisme.
"Sebagai warga negara yang baik, empat pilar itu harus selalu ada dalam jiwa. Dengan demikian siapapun, terlebih guru akan bisa menularkan jiwa itu kepada para siswanya,"kata dia.
Kegiatan yang juga dihadiri oleh Wali kota Batu Eddy Rumpoko itu berlangsung cukup gayeng. Sedangkan 4 anggota MPR RI yang hadir itu diantaranya Drs Ahmad Basaran SH, Syamsul Bahri, HTC  Bahsun Manyak, dan Ir HM Lukman Edi.
"Pogram sosialisasi ini serentak dilakukan di Indonesia. Dari tujuh kelompok MPR RI ini ke Kota Batu,"kata Ahmad Basaran.
Ketua PGRI Kota Batu, Kaswuri Idris mengatakan kegiatan itu merupakan bagian dari programnya. Dimana, selalu mengingatkan akan sikap guru terhadap jiwa nasionalisme. 
Adapun dalam empat berbangsa dan bernegara itu meliputi Pancasila, Undang-undang Dasar, Negara Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika.
"Sebenarnya sudah banyak yang tahu. Tetapi lama tidak disinggung maka banyak yang lupa. Jadi, ini kewajiban kita untuk mengingatkan kembali,"katanya.
Dia juga katakan penyelenggaraan kegiatan ini kerjasama antara PGRI Kota Batu dengan MPR RI. Sedikitnya 300 guru atau anggota PGRI Kota Batu yang hadir mengikuti kegiatan ini.(rio)

Penanaman Pohon

Ratusan Siswa SD Sambut Gerakan Penanaman Pohon
Penanaman pohon dengan melibatkan masyarakat terutama siswa sekolah dasar sungguh tepat. Karena dengan keterlibatan mereka akan menambah unsur praktikum seperti yang ada didalam pendidikan lingkungan hidup (PLH).
Demikian diungkapkan Plh. Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, Ir Budi Santoso Msi, akhir pekan lalu. "Ya kita sengaja melibatkan para murid-murid SD yang berada di Desa Sumberejo,"kata Kadis yang biasa disapa Tosi ini.  
Seperti diketahui, awal Desember lalu jajaran Pemkot Batu melaksanakan program dari Kementerian Kehutanan. Yaitu program Desember sebagai bulan menanam satu miliar pohon. 
Dalam kegiatan itu ratusan siswa dari SDN Sumberejo 2 Kecamatan Batu terlibat langsung dalam kegiatan. Mulai penyambutan hingga mengikuti penanaman pohon di area perbukitan di desa setempat.
Salah satu siswa SDN Sumberejo 2 Batu mengaku kegiatan ini sungguh menyenangkan. Karena bisa belajar langsung diluar kelas.
"Biasanya belajar dikelas, sekarang nggak. Ya senang juga,"kata salah satu siswa kepada koran pendidikan.
Secara simbolis Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko  memulai gerakan tanam 105.550 pohon di lahan-lahan kritis.
Penanaman pohon itu diawali di perbukitan hutan Ceri Dusun Santrean Desa Sumberejo. Perbukitan itu dimanfaatkan masyarakat Sumberejo untuk tanaman jagung.  Jarangnya pohon tegak membuat perbukitan tersebut rawan longsor.
Wali Kota sebenarnya sudah lama menginginkan menanam pohon ini menjadi budaya untuk mencegah adanya banjir serta menjaga agar lingkungan Kota Batu tetap lestari. Tentunya, menanam pohon dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Di setiap ada kegiatan, selalu didahului dengan menanam pohon.
“Karena sekarang ini pemerintah pusat mencanangkan bulan Desember sebagai gerakan menanam pohon, saya  kira ini awal yang baik untuk melihat daerah-daerah yang rawan ditanami lebih dulu,” papar Eddy Rumpoko usai menanam.
Gerakan menanam pohon ini diikuti antara lain oleh seluruh jajaran PNS di satuan kerja perangkat daerah (SKPD), komunitas trail, TNI, anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Santrean Sumberejo, perhutani, serta melibatkan siswa SD Negeri  Sumberejo 2 Kecamatan Batu.
“Saya harapkan masyarakat di Batu melanjutkan gerakan-gerakan ini. Dan saya akan mendukung serta mendampingi. Kota Batu ini kan secara geografis nuansanya harus banyak menanam pohon. Saya tidak ingin hutannya gundul. Nanti saya akan lakukan MoU dengan perhutani untuk menuntaskan hutan-hutan yang gundul,” ujar Wali Kota.
Kasi Perencanaan Perlindungan dan Konservasi Hutan (P2KH) Dinas Pertanian danKehutanan (Distanhut), Ayun Richana mengatakan, penanaman disengaja dilakukan selama musim penghujan. Kawasan yang akan ditanami di daerah rawan longsor, seperti di Desa Ngaglik, Pesanggrahan, Sumberejo, Oro-oro Ombo, Pandanrejo, Bulukerto, Giripurno, Bumiaji, Sumber Brantas, Torongrejo, dan Tlekung.
Jumah pohon ada 105.500 dari jenis pohon sengon laut, suren, mahoni, jabon, nangka, manggis, kemiri. Sebanyak 90.000 pohon dari Kebun Bibit Rakyat, 2.500 pohon dari APBD Kota Batu, 8.000 pohon dari hari tanam pohon Indonesia yang dilakukan dharma wanita, 5.000 pohon dari masyarakat.
Untuk perawatan pohon-pohon ini, Kata Ayun, pihaknya sedang mengusulkan anggarannya ke DPRD. Anggaran itu diperuntukkan untuk pupuk, obat-obatan, serta member kompensasi kepada warga yang berhasil merawat pohon hingga tumbuh dengan baik.“Awal 2013 nanti kami lakukan monev. Kami berharap pohon-pohon yang sudah ditanam ini bisa tumbuh dengan baik,” harap Ayun.
Anggota kelompok LMDH Santrean Sumberejo, Sutari berharap gerakan ini terus dilakukan mengingat hutan di Kota Batu semakin berkurang. Hasil penanaman itu nanti, lanjutnya, bisa dimanfaatkan oleh warga untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Selam ini, sebagian besar anggota LMDH hanya menanam jagung. (*)