Ratusan Siswa SD Sambut Gerakan Penanaman PohonPenanaman pohon dengan
melibatkan masyarakat terutama siswa sekolah dasar sungguh tepat. Karena dengan
keterlibatan mereka akan menambah unsur praktikum seperti yang ada didalam
pendidikan lingkungan hidup (PLH).
Demikian diungkapkan Plh. Kepala Dinas
Pendidikan Kota Batu, Ir Budi Santoso Msi, akhir pekan lalu. "Ya kita sengaja
melibatkan para murid-murid SD yang berada di Desa Sumberejo,"kata Kadis yang
biasa disapa Tosi ini.
Seperti diketahui, awal Desember lalu jajaran
Pemkot Batu melaksanakan program dari Kementerian Kehutanan. Yaitu program
Desember sebagai bulan menanam satu miliar pohon.
Dalam kegiatan itu
ratusan siswa dari SDN Sumberejo 2 Kecamatan Batu terlibat langsung dalam
kegiatan. Mulai penyambutan hingga mengikuti penanaman pohon di area perbukitan
di desa setempat.
Salah satu siswa SDN Sumberejo 2 Batu mengaku kegiatan ini
sungguh menyenangkan. Karena bisa belajar langsung diluar kelas.
"Biasanya
belajar dikelas, sekarang nggak. Ya senang juga,"kata salah satu siswa kepada
koran pendidikan.
Secara simbolis Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko memulai
gerakan tanam 105.550 pohon di lahan-lahan kritis.
Penanaman pohon itu
diawali di perbukitan hutan Ceri Dusun Santrean Desa Sumberejo. Perbukitan itu
dimanfaatkan masyarakat Sumberejo untuk tanaman jagung. Jarangnya pohon tegak
membuat perbukitan tersebut rawan longsor.
Wali Kota sebenarnya sudah lama
menginginkan menanam pohon ini menjadi budaya untuk mencegah adanya banjir serta
menjaga agar lingkungan Kota Batu tetap lestari. Tentunya, menanam pohon
dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Di setiap ada kegiatan, selalu
didahului dengan menanam pohon.
“Karena sekarang ini pemerintah pusat
mencanangkan bulan Desember sebagai gerakan menanam pohon, saya kira ini awal
yang baik untuk melihat daerah-daerah yang rawan ditanami lebih dulu,” papar
Eddy Rumpoko usai menanam.
Gerakan menanam pohon ini diikuti antara lain oleh
seluruh jajaran PNS di satuan kerja perangkat daerah (SKPD), komunitas trail,
TNI, anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Santrean Sumberejo, perhutani,
serta melibatkan siswa SD Negeri Sumberejo 2 Kecamatan Batu.
“Saya harapkan
masyarakat di Batu melanjutkan gerakan-gerakan ini. Dan saya akan mendukung
serta mendampingi. Kota Batu ini kan secara geografis nuansanya harus banyak
menanam pohon. Saya tidak ingin hutannya gundul. Nanti saya akan lakukan MoU
dengan perhutani untuk menuntaskan hutan-hutan yang gundul,” ujar Wali
Kota.
Kasi Perencanaan Perlindungan dan Konservasi Hutan (P2KH) Dinas
Pertanian danKehutanan (Distanhut), Ayun Richana mengatakan, penanaman disengaja
dilakukan selama musim penghujan. Kawasan yang akan ditanami di daerah rawan
longsor, seperti di Desa Ngaglik, Pesanggrahan, Sumberejo, Oro-oro Ombo,
Pandanrejo, Bulukerto, Giripurno, Bumiaji, Sumber Brantas, Torongrejo, dan
Tlekung.
Jumah pohon ada 105.500 dari jenis pohon sengon laut, suren, mahoni,
jabon, nangka, manggis, kemiri. Sebanyak 90.000 pohon dari Kebun Bibit Rakyat,
2.500 pohon dari APBD Kota Batu, 8.000 pohon dari hari tanam pohon Indonesia
yang dilakukan dharma wanita, 5.000 pohon dari masyarakat.
Untuk perawatan
pohon-pohon ini, Kata Ayun, pihaknya sedang mengusulkan anggarannya ke DPRD.
Anggaran itu diperuntukkan untuk pupuk, obat-obatan, serta member kompensasi
kepada warga yang berhasil merawat pohon hingga tumbuh dengan baik.“Awal 2013
nanti kami lakukan monev. Kami berharap pohon-pohon yang sudah ditanam ini bisa
tumbuh dengan baik,” harap Ayun.
Anggota kelompok LMDH Santrean Sumberejo,
Sutari berharap gerakan ini terus dilakukan mengingat hutan di Kota Batu semakin
berkurang. Hasil penanaman itu nanti, lanjutnya, bisa dimanfaatkan oleh warga
untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Selam ini, sebagian besar anggota LMDH hanya
menanam jagung. (*)