Minggu, 31 Maret 2013

Guru Menulis



GURU PAUD TIDAK HANYA BISA NYANYI & 
KEPLOK-KEPLOK

 Dra. TRI RAHAYU, 
Kepala TK Plus Al Irsyad Batu.
Kita mungkin sering mendengar bagwa guru PAUD sering mendapat label ‘pokoknya bisa nyanyi dan keplok-keplok (tepuk tangan)’, pasti bisa menjadi guru Paud. Padahal anggapan itu seperti salah besar. Karena menjadi guru Paud sangatlah sulit, tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Apabila seseoarang sudah mempubnyai niatan menjadi guru Paud, ada beberpa syarat uatama yang harus dipenuhi antara lain niat yang tulus, ikhlas, cerdas, sabar, sungguh dan eS-TO-MA-T.
Penjabaran diatas sebagai berikut , sebagai guru Paud harus benar-0benar mempunyai niat dalam mendidik, melatih dan mendengar anak-anak dan dibuakan dipakasa atau karena keterpaksaan. Apalagi dianggap aji mumpung (daripada tidak ada kerjaan lebih baik ngajar anak Paud saja). Apabila niat kita salah maka akan membawa dampak yang negative pada anak didik dan jauh daru keberhasilan, olehy karena itu marilah kita tata kembali niat sebagai guru Paud. Agar mendapatkan hasil yang membaggakan.
Iklas memang mudah diucapkan tapi sulit untu dilaksanakan apabila didalam hati seorang guru Paud tidak ada niat yang tulus, maka keberhasilan jauh dari dirinya. Karena sifat itu wajib ada dalam diri seorang guru Paud.
Cerdas, sebagai guru Paud sanat dituntut memiliki kecerdasan yang luar biasa. Kita bisa cerdas apabila memiliki kompensasi, pedagogik, sosial dan professional. Apabila guru cerdas maka berdampak positif pada anak didik. Oleh karena itu perbanyaklah membaca buku tentang dunia anak.
Kesabaran adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh guru Paud, maka harus banyak berlatih menjadi orang yang sabar dalam mendidik bunga bangsa yang akan mekar, dan harus semerbak. Sehingga terwujud pemimpin yang berkarakter baik.
Seperti pepatah Arab mengatakan ‘man jadda wa jadda’. Artinya barang siapa yang bersungguh-singguh pasti akan mendapatkan hasilnya.
Es  TO MA T, potongan huruf singkatan kalimat yang bermakna bagi penulis (terinspirasi dari orang tua penulis, Dra Aminah Att). Yaitu senyum, tolong, maaf dan terima kasih.  Adapun maksud senyum adalah setiap guru Paud diharapkan selalu menyambut kedatangan anak didik dengan senyum, karena senyuman yang tulus dari seorang pendidik akan mengantarkan perkembangan anak mencapai kematangan. Sehungga penulis memilih motto dalah hidup bahwa senyuman bisa mengatasi segala permasalahan, karena hati akan menjadi tenang begitu juga dengan apa yang dirasakan oleh anak didik di sekolah.  Dengan senyuman seorang guru membawa zona ketenangan dalam dirinya.
Berikut arti tolong, lebih sopan apabila seorang guru meminta bantuan  kepada anak didik dengan cara mengawali ucapan tolong. Karena kata-kata tersebut merupakan bahasa yang santun, tidak ada kesan yang memerintah. Bahkan anak didik akan merasa seperti bak pahlawan yang telah melakukan pertolongan kepada gurunya.
Kata maaf juga kata yang paling ampuh dan tidak kalah pentingnya dengan kata tolong sebab segala macam pertengkaran bisa selesai dengan kata maaf.  Begitu juga penerapan kepada anak didik kita. Apabila pada saat bermain atau dalam  kegiatan apapun tidak lepas dari pertengkaran, oleh karena biasakanlah anak-anak meminta maaf dan memaafkan. Dengan demikian suasana akan lebih kondusif.  Ketika ini diterapkan maka perdamaian dunia akan tercapai.
Kata terakhir adalah terima kasih, bahasa ini sangat mudah diucapkan tapi jarang dilakukan. Padahal ucapan terima kasih adalah salah satu karakter atau pembiasaan yang harus diberikan kepada dunia anak usia dini. Kata-kata ini sangat istimewa apabila diucapkan dengan tulus  maka akan menyenangkan hati seseorang yang  memberi atau membantu kita. Dari kata itulah kehidupan dunia akan menjadi aman tentram dan damai. Kalau ingin kita ingin maju dan mewujudkan  suasana yang kondusif maka harus berubah. Mulai dari diri sendiri dan mulai saat ini, GO!. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar