GURU PAUD TIDAK HANYA BISA NYANYI &
KEPLOK-KEPLOK
Dra. TRI RAHAYU,
Kepala TK Plus Al Irsyad Batu.
|
Kita mungkin sering mendengar bagwa guru PAUD sering
mendapat label ‘pokoknya bisa nyanyi dan keplok-keplok (tepuk tangan)’, pasti
bisa menjadi guru Paud. Padahal anggapan itu seperti salah besar. Karena
menjadi guru Paud sangatlah sulit, tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Apabila seseoarang sudah mempubnyai niatan menjadi guru
Paud, ada beberpa syarat uatama yang harus dipenuhi antara lain niat yang
tulus, ikhlas, cerdas, sabar, sungguh dan eS-TO-MA-T.
Penjabaran diatas sebagai berikut , sebagai guru Paud harus
benar-0benar mempunyai niat dalam mendidik, melatih dan mendengar anak-anak dan
dibuakan dipakasa atau karena keterpaksaan. Apalagi dianggap aji mumpung
(daripada tidak ada kerjaan lebih baik ngajar anak Paud saja). Apabila niat
kita salah maka akan membawa dampak yang negative pada anak didik dan jauh daru
keberhasilan, olehy karena itu marilah kita tata kembali niat sebagai guru Paud.
Agar mendapatkan hasil yang membaggakan.
Iklas memang mudah diucapkan tapi sulit untu dilaksanakan
apabila didalam hati seorang guru Paud tidak ada niat yang tulus, maka
keberhasilan jauh dari dirinya. Karena sifat itu wajib ada dalam diri seorang
guru Paud.
Cerdas, sebagai guru Paud sanat dituntut memiliki kecerdasan
yang luar biasa. Kita bisa cerdas apabila memiliki kompensasi, pedagogik, sosial
dan professional. Apabila guru cerdas maka berdampak positif pada anak didik.
Oleh karena itu perbanyaklah membaca buku tentang dunia anak.
Kesabaran adalah salah satu karakter yang harus dimiliki
oleh guru Paud, maka harus banyak berlatih menjadi orang yang sabar dalam
mendidik bunga bangsa yang akan mekar, dan harus semerbak. Sehingga terwujud
pemimpin yang berkarakter baik.
Seperti pepatah Arab mengatakan ‘man jadda wa jadda’. Artinya barang siapa yang bersungguh-singguh
pasti akan mendapatkan hasilnya.
Es TO MA T, potongan
huruf singkatan kalimat yang bermakna bagi penulis (terinspirasi dari orang tua
penulis, Dra Aminah Att). Yaitu senyum, tolong, maaf dan terima kasih. Adapun maksud senyum adalah setiap guru Paud
diharapkan selalu menyambut kedatangan anak didik dengan senyum, karena
senyuman yang tulus dari seorang pendidik akan mengantarkan perkembangan anak
mencapai kematangan. Sehungga penulis memilih motto dalah hidup bahwa senyuman
bisa mengatasi segala permasalahan, karena hati akan menjadi tenang begitu juga
dengan apa yang dirasakan oleh anak didik di sekolah. Dengan senyuman seorang guru membawa zona
ketenangan dalam dirinya.
Berikut arti tolong, lebih sopan apabila seorang guru
meminta bantuan kepada anak didik dengan
cara mengawali ucapan tolong. Karena kata-kata tersebut merupakan bahasa yang
santun, tidak ada kesan yang memerintah. Bahkan anak didik akan merasa seperti
bak pahlawan yang telah melakukan pertolongan kepada gurunya.
Kata maaf juga kata yang paling ampuh dan tidak kalah pentingnya
dengan kata tolong sebab segala macam pertengkaran bisa selesai dengan kata
maaf. Begitu juga penerapan kepada anak
didik kita. Apabila pada saat bermain atau dalam kegiatan apapun tidak lepas dari
pertengkaran, oleh karena biasakanlah anak-anak meminta maaf dan memaafkan.
Dengan demikian suasana akan lebih kondusif.
Ketika ini diterapkan maka perdamaian dunia akan tercapai.
Kata terakhir adalah terima kasih, bahasa ini sangat mudah
diucapkan tapi jarang dilakukan. Padahal ucapan terima kasih adalah salah satu
karakter atau pembiasaan yang harus diberikan kepada dunia anak usia dini.
Kata-kata ini sangat istimewa apabila diucapkan dengan tulus maka akan menyenangkan hati seseorang yang memberi atau membantu kita. Dari kata itulah
kehidupan dunia akan menjadi aman tentram dan damai. Kalau ingin kita ingin maju
dan mewujudkan suasana yang kondusif
maka harus berubah. Mulai dari diri sendiri dan mulai saat ini, GO!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar