Jumat, 15 November 2013

Ibu yang Peduli Pendidikan

 

 

Senyum men

Pendidikan itu penting dan tanpa disadari banyak manfaatnya. Demikian diungkapkan ibu ini ketika membicarakan soal pendidikan.
Menurut dia, apa yang ia sampaikan itu tak lepas dari pengalaman hidupnya. Disamping karena dorongan dan contoh dari orangtuanya.
"Ketika itu pernah terpikir buat apa kuliah segala. Eh, tahu-tahu kuliah yang dilakukan bermanfaat dan ada hikmahnya,"kata ibu yang menempuh pendidikan strata satunya di Akademi Perbankan Malang (ABM) atau STIE Malangkucecwara pada jurusan manajemen keuangan ini.
Jadi, kata dia, siapapun terutama anak-anak yang sedang menempuh pendidikan di sekolah tidaklah menyepelekan pendidikan yang ditempuh. "Ya pendidikan itu pasti ada manfaatnya,"kata ibu ini mengulang kata-katanya.
Tak heran, ibu ini cukup memberikan perhatian lebih kepada pendidikan. Itu terlihat dari perhatian kepada pendidikan putra-putrinya. Termasuk kebijakan yang dilakukan dalam bekerja.
Ibu Ana suami dari Bambang  (wirastawan) bidang agrobisnis ini seorang ibu dari tiga anak, pertama dr Rahma yang sedang menempuh spesialis penyakit dalam di Unair, kedua Lotus seorang fotografer profesional dan Tata siswi kelas V SD di Madiun.
"Mereka ada di Madiun. Jadi, setiap hari Jumat saya harus kesana. Bagaimanapun keluarga menjadi prioritas," kata ibu kelahiran Madiun, 26 September 1963 ini.
Ibu alumni strata 2 Universitas Gajayana ini dalam kebijakan pekerjaan banyak memberi warna pada pendidikan di kota wisata Batu. Seperti telah memberikan bantuan kepada siswa miskin, memberikan hadiah-hadiah pada berbagai perlombaan tingkat pelajar melalui tabungan Bank Jatim.
Pada bulan Juni lalu, Bank Jatim dibawah pimpinan ibu ini berperan penting dalam pemberian Bantuan Siswa Miskin (BSM) sebagai kompensasi kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Saat itu petugas bank ini turun langsung ke sekolah untuk melakukan pendataan. Pencairan dana itu bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Batu.
Selanjutnya, dalam HUT ke 12 Kota Batu mulai bulan lalu hingga sebulan mendatang, peran Bank Jatim cukup besar. Yakni memberikan support ke beberapa kegiatan dan perlombaan.
Ibu yang mempunyai hobby tenis sejak masih belia dulu ini menuturkan dukungan yang diberikan itu merupakan bagian dari tugas. Alasannya, sebagai bank daerah haruslah menyatu dengan daerah tersebut.
Bagi ibu yang penuh semangat ini tahun 2013 ini merupakan tahun ke 22 berkarya di Bank Jatim. Jadi, jabatan yang ia sandang saat ini bukanlah instan belaka. Dimulai dari staf, kepala bagian, wakil pimpinan cabang telah dilalui.
"Saya mulai masuk Bank Jatim tahun 1991. Ya tentu mulai dari staf di Ngawi,"kata  anak pertama dari 3 bersaudara ini.
Selama kurun waktu 22 tahun bekerja sudah beberapa tempat ia lakoni. Mulai Ngawi, Magetan, Ponororogo dan Kota Batu sendiri. (Nien/Hay)
yejukkan, itulah yang terjadi saat tim Suara Pendidikan menjumpai ibu ini. Dia adalah Ana, Pimpinan Cabang Bank Jatim Kota Batu ketika ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar