Jumat, 15 November 2013

pendidikan seks

Pendidikan Seks Itu Perlu


Munculnya kasus video asusila pelajar SMP di Jakarta menunjukkan betapa pengetahuan seks di kalangan anak dan remaja masih minim. Karena itu, perlu gerakan nyata penambahan jam pendidikan seks di sekolah guna meningkatkan pemahaman tentang seksualitas di kalangan remaja muda.
Sepertinya program edukasi seks, hanya sebuah wacana belaka. Jadi melihat banyaknya kasus yang ada pendidikan seks di sekolah itu haruslah terealisasi. Setidaknya bisa dijadikan ekstrakurikuler di sekolah yang bersifat wajib. Hendaknya dalam masalah ini  pihak swasta yang sudah berpengalaman juga dilibatkan.
Dalam program tersebut, juga akan disebarkan buku Rapor Kesehatanku, yang berisi pantauan kesehatan organ tubuh dan reproduksi secara keseluruhan.
Untuk membantu anak memperoleh pendidikan seks di rumah,  juga perlu menggalakkan pemberian buku Kesehatan Ibu dan Anak. Buku ini akan diperkaya dengan pengenalan organ reproduksi pada anak hingga berusia lima tahun. Buku ini diharapkan bisa membantu orangtua memberikan pendidikan seks sedini mungkin pada anak.
Ya pendidikan seks di sekolah saat ini masih sangat terbatas. Pendidikan seks dipotong-potong dan hanya disisipkan ke dalam berbagai mata pelajaran.
Dalam pelajaran tersebut, anak sebatas mengetahui dan menghafal organ seks, tanpa mengerti apa bahaya jika menggunakan atau memegang sembarangan. Pengetahuan tersebut tidak cukup menuntun anak bersikap dan berperilaku lebih baik, menghadapi lingkungan yang terus berkembang.
Edukasi seks sebenarnya tidak hanya terdiri atas kerugian berhubungan seks pada usia dini. Di dalamnya juga termasuk menjaga organ seksual dari ancaman orang lain dan memeliharanya agar tetap sehat.
Untuk pendidikan seks di sekolah, seharusnya tak hanya terdiri atas pengetahuan yang memperkaya kemampuan akademik dan kognitif anak. Pendidikan ini harus diperkaya pengetahuan yang membuat anak bisa bersikap dewasa, sesuai perkembangan kemampuan seksnya.
Pendidikan ini juga harus cukup membuat anak berperilaku lebih baik, menyikapi lingkungan sekeliling yang terkadang menularkan norma dan sikap tidak patut dicontoh. (Redaksi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar