Sinal Abidn (Kabag Humas Pemkot Batu) |
Ditengah suburnya informasi menggunakan teknologi
informasi seperti sekarang ternyata belum ditangkap secara kerja nyata oleh
Pemerintah Kota Batu. Karena sampai usia Kota Batu yang mencapai 12 tahun, Bagian
Humas Pemkot Batu belum juga mempunyai website.
Kepala Bagian Humas Pemkot Batu,
Sinal Abidin membenarkan sampai saat ini institusi yang ia peimpin massih belum
mempunyai website sendiri. Website yang sudah ada atau www.batukota.go.id yang
sekarang itu bukan dikelola oleh Bagian Humas, melainkan oleh Dinas Perhubungan
dan Informatika.
Namun, ia memastikan pada tahun 2014
nanti, pihaknya sudah mempunyai website sendiri. Yang bisa memberikan informasi
tentang kota wisata ini secara online dan memberikan informasi yang selalu up
date.
“Kita sedang melakukan penganggaran
pada RAPBD tahun 2014. Ya doakan saja rencana itu bisa berjalan sesuai dengan
rencana. Kita sekarang sedang dalam tahap pembahasan,”kata Sinal , kemarin.
Secara umum, Sinal masih belum
menjelaskan secara gamblang soal kebutuhan anggaran atau anggaran yang
dibutuhkan untuk penambahan piranti elektronik berupa website tersebut. Yang jelas
saat ini sedang mempersiapkan sumberdaya manusia yang akan mengoperasikan dan
mengisi website tersebut.
Sementara itu, Direktur Kajian
Kebijakan Publik Kota Batu, Ulul Azmi, menyayangkan kalau pada saat maraknya
informasi teknologi sebuah instusi resmi atau corong dari pemerintah tidak
mempunyai website. Padahal melalui media itu masyarakat umum bisa melihat
perkembangan kota ini. Padahal tidak peduli jarak dan waktu masyarakat bisa
memlihat atau memantau perkembangan kota ini.
Kondisi itu, kata dia, tidak
seiriang dengan gencaranya promosi wisata atau promosi potensi kota. “Sebanarnya
sebagai masyarakat kota wisata yang hebat ini malu. Masak kota yang sudah
termasuk maju tidak mempunyai website sendiri. Harapannya hal tersebut segera
direspon positif oleh pemerintah daerah dengan cara segera membuat atau
merancang website yang tepat untuk memberikan informasi tentang isi dan
perkembangan kota ini,”kata dia.
Seperti diketahui berdasarkan data Pusat Informasi dan Humas Kementerian
Komunikasi dan Informatika dinyatakan rendahnya peringkat Indonesia disebabkan
rendahnya ketersediaan infrastruktur TIK.
Pengguna internet di Indonesia
diperkirakan baru mencapai 50 juta orang atau sekitar 20 persen dari jumlah
penduduk. Dari 180-an perusahaan penyedia jasa internet, sekitar 150 perusahaan
di antaranya beroperasi di Jabodetabek. Sisanya
berada di kota-kota besar , seperti Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, dan
Makassar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar