WORO SULISTYO YEKTI PRIHATINING TYAS |
WORO SULISTYO YEKTI PRIHATINING TYAS, S.Pd., M.Pd.
Berawal dari komitmen melaksanakan tugas yang diberikan atasan, saya mengikuti seleksi guru berprestasi tingkat kabupaten. rasa rendah diri mengingat di sekolah, saya adalah guru dengan pangkat dan golongan terendah. Tapi dengan ikhlas saya menerima tugas itu dan mempersiapkan semua perangkat yang diperlukan untuk lomba tersebut. Hanya dalam waktu 10 hari, persiapan saya lakukan. Mencoba mendownload soal-soal seleksi sampai mempersiapkan portofolio, evaluasi diri, sampai pada penyusunan Penelitian Tindakan Kelas.
Rabu,
10 April 2013, bertempat di SMPN 3 Kepanjen, para guru mulai TK, SD, SMP, SMA, dan SMK ,
mengikuti pengarahan dari kepala dinas. Satu hal yang menarik yang berbeda dari
tahun-tahun sebelumnya adalah adanya usulan dari kabid Tentis Bu Ninik kepada
kepala dinas, yang berharap guru-guru yang menjadi juara tahun ini akan diberikan kesempatan
maju menjadi calon kepala sekolah tanpa mengikuti seleksi umum lagi. (wih…
tambah merasa minder mengingat calon kepsek pastilah yang sudah senior baik
dari golongan, pangkat, maupun masa kerjanya).
Tepat
pukul 10.00, kami masuk ke ruangan yang sudah ditentukan, untuk mengikuti ujian
tulis. Soal berjumlah 100 item, berkisar permasalahan PP/ kebijakan Pemerintah,
empat kemampuan guru, dan Penilaian Kinerja Berkelanjutan. Tidak semua materi
uji saya pahami ,,, tapi dengan Bismillah saya mencoba mengerjakan semuanya.
Pukul
12.30 hasil seleksi diumumkan. Dan surprise sekali, ternyata nama saya ada di
urutan teratas. Itu berarti saya masuk 5 besar dan diberikan waktu 15 menit
untuk segera mempersiapkan presentasi PTK dan wawancara bahasa Inggris. Inilah
yang membuat saya gugup karena saya belum mempersiapkan presentasi dalam bentuk
Powerpoint. Berdasarkan pengalaman teman-teman tahun kemarin presentasi
biasanya dilakukan pada hari kedua. Saya
memberanikan diri meminta dispensasi untuk tampil diurutan kelima karena
saya harus mengambil laptop di rumah. Alhamdulillah diizinkan dewan juri dan akhirnya…
ngebut…ambil laptop n buat materi
presentasi saat itu juga. Alhamdulillah lagi… semua selesai dengan baik.
Presentasi dan wawancara berjalan lancar. Seleksi berakhir pukul 16.00.
Pemenang 3 besar akan diumumkan melalui kepala sekolah dan akan dilakukan
kunjungan ke sekolah oleh dewan juri.
Seminggu
berikutnya… ternyata saya masuk 3 besar dan diminta mempersiapkan mikro
teaching dan perangkat mengajar, saat kunjungan dewan juri ke sekolah. Selain
itu juga ternyata ada penilaian dari teman sejawat dan siswa terhadap kinerja saya. Disinilah saya
merasakan betapa pentingnya peran teman dan siswa karena penilaian mereka
pastilah akan mempengaruhi keberhasilan dalam lomba ini.
Tepat
di hari Pendidikan Nasional, saya dikukuhkan sebagai juara 1 Guru Berprestasi
Kabupaten Malang tahun 2013. Senang bercampur haru saya rasakan ketika saya
menerima piala yang diserahkan Bupati dalam upacara Hardiknas di Lapangan
Kanjuruhan. Sungguh… ini bukanlah kemenangan saya.. tetapi ini adalah
kemenangan semuanya karena kemenangan
ini betul-betul saya dapatkan atas dukungan semua pihak, baik dari keluarga,
kepala sekolah, teman guru dan siswa saya.
Kemenangan
ini sekaligus membawa beban berat, karena saya harus mempersiapkan diri untuk
maju ke seleksi tingkat propinsi. Hari-hari berikutnya adalah hari yang
benar-benar menguras tenaga dan pikiran mengingat banyaknya berkas yang harus
dipersiapkan.
Jumat,
13 Mei 2013.. bertempat di Hotel Purnama, kami para guru, kepala sekolah, dan
Pengawas berprestasi se-Jawa Timur mengikuti acara seleksi tingkat propinsi.
Acara bertajuk pemberian penghargaan bagi tenaga pendidik berprestasi dan
berdedikasi itu berjalan meriah diikuti lebih dari 600 orang.
Kami berempat belas perwakilan Kabupaten Malang sebenarnya
sudah berusaha mempersiapkan diri semaksimal mungkin. Tapi secara pribadi saya
sudah down melihat teman-teman dari kabupaten lain yang membawa bukti fisik
portofolio dan PTK yang ditempatkan dalam container bahkan travel bag yang
diseret mirip jamaah haji berangkat ke tanah suci. Saya sempat membandingkan
dengan punya saya sendiri. Haaaaaa… beda
bener… baru saya merasa 10 tahun masa kerja saya bukan waktu yang cukup untuk
mengumpulkan pengalaman yang bisa diportofoliokan.
Dengan
berbekal nekad dan doa sajalah saya melanjutkan kompetisi ini. Wawancara dan
presentasi betul-betul menguji kesabaran dan mental . Sabar karena harus antri
berjam-jam mulai pukul 07.00 sampai menjelang tengah malam hanya untuk
wawancara dan presentasi 15 menit, dan
masyaallah yang terberat adalah presentasi. Saya betul-betul merasa dibantai oleh dewan juri…… dan hasil
akhirnya adalah saya belum bisa membawa pulang piala untuk sekolah dan
kabupaten Malang… alias kaaalaaaah…… (haaaa)…. Tetapi dari sini saya mengambil hikmah… ternyata
saya bukan siapa-siapa dan belum menjadi apa-apa di banding teman dari kabupaten lain. Penguasaan IT betul-betul
diperlukan, karena ternyata dalam presentasi kita tidak boleh menggunakan
laptop pribadi, harus menggunakan laptop panitia yang programnya berbeda dari
milik saya. Penyusunan PTK baik dari penguasaan materi maupun penulisannya
harus betul-betul terinci dan benar secara ejaan, portofoliopun harus
benar-benar lengkap mulai dari surat tugas, sertifikat, sampai foto-foto
kegiatan. Dan yang tak kalah pentingnya adalah… penguasaaan bahasa Inggris yang
selama ini mungkin kita kesampingkan karena menganggap itu bukan mapel kita,
maka bahasa Inggrispun diabaikan.…… Dari pengalaman saya ini, mudah-mudahan siapapun yang akan
berangkat mewakili sekolah maupun kabupaten Malang di tahun mendatang, bisa
betul-betul mempersiapkan diri sehingga bisa membawa hasil yang memuaskan
bagi semua pihak. Kemenangan memang
bukan tujuan akhir, saya harus berbenah dan belajar lebih baik lagi supaya
tetap bisa mengemban tugas sebagai guru yang pernah disebut sebagai guru
berprestasi… betul-betul bukan tugas yang mudah…… Saya hanya berpesan kepada
semua pihak… berhasil bukanlah tugas kita tetapi berusaha adalah kewajiban
kita… karena itu laksanakanlah semua tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya…….
Sebenarnya muncul